Catatan Perjalanan ke Gunung Luhur, Citorek, Lebak - Banten (14 - 15 Sept 2019) - PART 1

PART 1 - RUTE DAN TRANSPORTASI

THE CAPTION

Gunung Luhur merupakan objek wisata baru di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Yang dengan cepat tersebar kepopulerannya melalui media sosial dengan julukan Negeri Di Atas Awan. Bahkan beberapa media mainstream seperti TV nasional sudah memberitakannya. Karenanya kami penasaran apakah apa yang diberitakan di media sosial dan TV seindah aslinya? Lantas bagaimana dengan fasilitas yang ada di sana? Bagaimana akses menuju tempat wisata baru tersebut?

Mengingat lokasi Gunung Luhur tidak jauh dari tempat kami tinggal, hanya berjarak 2 hingga 3 jam dari Bayah, maka kami memutuskan untuk terjun langsung merasakan rute perjalanannya; merasakan kondisi sore, malam, dan pagi harinya; mengalami sendiri bagaimana keindahan alam serta fasilitas di Gunung Luhur yang terletak di Kp. Ciusul, Kec. Cibeber, Kab. Lebak, Provinsi Banten.

Gunung yang sejatinya merupakan bukit di ketinggian 901 mdpl yang meminta untuk dikunjungi. Berikut ulasannya.

THE JOURNEY

RUTE
Gunung Luhur bisa ditempuh dari dua arah, yaitu dari arah Rangkasbitung dan dari arah Bayah / Panggarangan. Dari Arah Bayah / Panggarangan sendiri ada dua jalur, yaitu melalui jalur Cikumpay (jalan baru) atau melalui Jalur Cikotok. Berhubung starting point saya dari arah Bayah, maka perjalanan yang saya lakukan melalui jalur Cikotok (Perjalanan pergi) dan jalur Cikumpay (Perjalanan pulang). Berikut kami gambarkan kondisi ke tiga jalur tersebut :

JALUR CIKOTOK
Dari arah Bayah, Jalur Cikotok adalah jalur terpanjang sekaligus jalur “paling ringan”. Kenapa saya beri tanda kutip, ya karena tidak akan se ringan yang Anda bayangkan namun tetap bisa ditempuh meskipun dengan motor matic standar seperti mio ataupun beat. Jalurnya sendiri menempuh jarak sekitar 45 km yang bisa ditempuh dengan waktu 2,5 sampai 3 jam, tergantung kecepatan Anda berkendara.

Secara umum rutenya melewati jalan aspal, jalan semi aspal, dan jalan berbatu. Melewati perkampungan dan perbatasan Kawasan Taman Nasional Gunung Salak. Secara umum rutenya terbagi dua, yaitu pertama, rute dari Bayah ke pertigaan Warungbanten. Dan kedua, rute dari pertigaan Warungbanten ke Gunung Luhur. 



PERHATIAN !
Sangat tidak direkomendasikan melalui jalur ini dengan kendaraan roda empat, kecuali kendaraan offroad atau mobil double cabin.
Sangat tidak direkomendasikan melalui jalur ini di waktu malam hari, karena akan melewati jalur hutan yang tidak ada penerangan sama sekali.

Rute Pertama, dari Bayah ke pertigaan WarungBanten sepanjang 22 km, dapat ditempuh selama setengah sampai satu jam, dengan kondisi jalan aspal yang cukup bagus dan kontur jalan berliku serta menanjak. Tidak banyak kesulitan di rute pertama ini, Anda hanya perlu berhati-hati dalam bermanuver mengingat tikungan yang cukup tajam dan jalan yang kurang lebar. Juga tidak banyak pertigaan yang membingungkan, Anda hanya perlu mengikuti jalan beraspal. Patokannya adalah setelah Terminal Cikotok, terus ikuti jalan utama hingga Anda menemui Indomaret di sebelah kiri jalan. Beberapa meter setelah Indomaret ada pertigaan, ambil jalur yang ke kiri agak menurun. Anda bisa beristirahat sambil membeli perbekalan di Indomaret sebelum melanjukan perjalanan.

Rute Kedua, dari pertigaan WarungBanten ke Gunung Luhur sepanjang 23 km, dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam. Rute kedua ini merupakan rute paling mengasyikkan sekaligus paling menantang. Mengapa mengasyikkan? Karena di jalur ini Anda akan disuguhi suasana alam yang benar-benar alami, melewati hutan kawasan Taman Nasional Gunung Salak yang eksotik, udara yang segar, jalan yang rindang karena tertutup pohon, melewati jembatan dan sungai. Bagi Anda yang mungkin tinggal di kota, melewati jalur ini saja sudah merupakan sebuah refreshing terhadap hingar bingar kota.

Mengapa menantang? Karena Anda akan melewati jalan semi aspal dan jalan berbatuan yang kurang ramah terhadap kendaraan namun belum termasuk kategori ekstrim. Perlu ekstra hati-hati jika menemui tanjakan dan turunan dengan bebatuan besar maupun kerikil. Anda harus memilih mana jalan yang paling lumayan diantara jalan yang rusak, karena tidak ada jalan yang bagus.

Masjid di Kampung Cirotan
Jika Anda merasa lelah di tengah perjalanan ini, Anda bisa beristirahat di Masjid El Cirotan yang berada di tengah-tengah rute kedua ini. Masjidnya berada di tengah pemukiman warga sebelah kanan jalan. 

Dan mungkin Anda akan berpikir bagaiamana orang-orang disini bisa hidup di tengah akses jalan yang terbatas dan jauh dari pusat keramaian.


Di jalur ini setidaknya ada tiga pertigaan yang mungkin membuat Anda bingung, berikut jalur yang harus Anda tempuh ketika menghadapi tiga pertigaan tersebut :

Pertigaan Pertama ambil jalur ke kiri
Pertigaan Kedua ambil jalur ke kanan

Pertigaan Ketiga ambil jalur ke kanan ke arah perkampungan
Di pertigaan ketiga ini Anda akan menemukan jalan yang lebih lebar. Ini merupakan rute baru yang rencananya akan dibuka untuk menghubungkan Lebak Utara dan Lebak Selatan.

Kami sempat salah mengambil jalur di pertigaan ini, saya mengambil jalur lurus. Dan baru bertanya sekitar 5 km kemudian, yang memaksa kami untuk putar balik.

Jalur lurus merupakan jalur ke arah Bayah, Panggarangan, Malingping. FYI, sepanjang jalur lurus tersebut tidak ada aspal, hanya jalur bebatuan.

Dari pertigaan terakhir ini ke Gunung Luhur hanya sekitar 7 km lagi atau sekitar 15 – 20 menit. Melalui jalan baru yang lebar dengan variasi kontur beton dan kontur bebatuan kerikil, hati-hati saat menanjak dan menurun, sepeda motor rawan slip. 
Kondisi Jalan Bayah - Gunung Luhur via Cikotok
 JALUR CIKUMPAY
Dari arah Bayah, Jalur Cikumpay adalah jalur terpendek sekaligus jalur paling tidak menyenangkan. Tidak menyenangkan karena di jalur ini Anda tidak akan menemui jalan aspal, yang ada hanya jalan lebar berbatu yang sangat tidak ramah terhadap sepeda motor apalagi kendaraan roda empat. Jalannya sendiri lebar, karena memang direncanakan sebagai jalur alternatif dari Lebak Utara ke Lebak Selatan, selain melalui jalur Gunung Kencana. Kemudian sepanjang jalur termasuk gersang, minim naungan dari pohon-pohon di sekitar. Jadi jika Anda memutuskan untuk melalui jalur ini antara pukul 08.00 – 16.00 maka siap-siaplah tersengat matahari.

Jalurnya sendiri berjarak sekitar 30 km yang bisa ditempuh dengan waktu sekitar 2 sampai 2,5 jam. Jalur ini cocok bagi Anda yang menggunakan kendaraan offroad, motor trail ataupun mobil double cabin. Karena jalannya lebar dan konturnya offroad.

PERHATIAN !
Sangat tidak direkomendasikan melalui jalur ini dengan kendaraan roda empat, kecuali kendaraan offroad atau mobil double cabin.
Untuk kendaraan roda dua, hati-hati melewati jalur ini karena terdapat tanjakan dan turunan yang panjang dan cukup curam dengan jalur bebatuan. Jika ban dan rem motor Anda dalam kondisi yang tidak prima, maka resiko jatuh ataupun pecah ban cukup besar.
Kondisi jalan Bayah - Gn Luhur via Cikumpay

Untuk melalui jalur ini terbilang cukup mudah, Anda cukup mengikuti jalan besar yang rusak, sudah itu saja. Tidak banyak pertigaan yang membingunkan.

Ada bonus jika Anda menggunakan jalur ini, yaitu ada hutan pinus di sebelah kiri jalan. Saya sempat menggunakannya untuk istirahat dikarenakan salah jalur dari arah Cikotok.

Pepohonan pinus dan karet yang kami temui sepanjang Jalur Cikumpay. Dari pepohonan pinus ke Gunung Luhur sekitar 13 km lagi. Lokasinya sebelah kiri jalan sebelum tanjakan curam kalau dari arah Bayah.








JALUR RANGKASBITUNG
Jika Anda dari arah Jakarta, Tangerang, Serang, Rangkasbitung, maka kemungkinan besar Anda akan melalui jalur ini. Jalurnya sejauh 77 km yang bisa ditempuh dengan waktu sekitar 2,5 jam. Melalui jalan aspal dan sebagian masih bebatuan. Jalur ini masih memungkinkan untuk dilalui mobil MPV seperti Avanza, Livina, dll. Tentunya dengan sedikit perjuangan.

Kebanyakan pengunjung Gunung Luhur adalah dari arah Rangkasbitung. Saya pribadi belum pernah melewati jalur ini, jadi belum banyak yang bisa diceritakan.







TRANSPORTASI

Setahu saya belum ada angkutan umum maupun travel untuk menuju Gunung Luhur ini. Pengunjung gunung luhur menggunakan kendaraan pribadi untuk bisa sampai ke tempat ini. Sebagian besar menggunakan sepeda motor.

Untuk menggunakan mobil dari arah Bayah sangat sulit, kecuali Anda memakai mobil double cabin atau mobil offroad. Sedangkan dari arah Rangkasbitung banyak juga yang menggunakan mobil pribadi. Untuk motor, yang merupakan kendaraan favorit untuk mencapai Gunung Luhur, sebetulnya relatif menantang dan menyenangkan. Apalagi jika konvoi dengan komunitas atau teman-teman. Pastikan saja kendaraan Anda dalam kondisi prima.

Sebagai panduan waktu yang tepat untuk ke Gunung Luhur. Sebaiknya Anda sudah berada di Gunung Luhur sekitar pukul 16.00. Mengapa?
  1. Anda masih punya waktu untuk memilih lokasi camp. Karena mulai pukul 17.00 biasanya pengunjung mulai berdatangan dan Anda akan kesulitan memilih lokasi camp yang ideal.
  2. Anda masih punya waktu untuk menikmati suasana Gunung Luhur di sore hari, tanpa awan. Jadi Anda masih bisa melihat luasnya pemandangan ke bawah. Dimana pemandangan ini jika pagi akan tertutup awan.
Pemandangan dari Gunung Luhur di Sore Hari
Artikel lengkapnya bisa Anda download di sini

Jangan lupa follow sosial media kami di Instagram @bayahexplorer

Comments

Popular posts from this blog

Catatan Perjalanan ke Gunung Luhur, Citorek, Lebak - Banten (14 - 15 Sept 2019) - PART 3

Catatan Perjalanan ke Gunung Luhur, Citorek, Lebak - Banten (14 - 15 Sept 2019) - PART 2